Johnson Mengubah Paradigma Dakwahku 3X Lebih Luas
Pekan lalu secara tak sengaja aku dan Johnson larut dalam sebuah obrolan tentang "kagebunshin no jutsu", sebuah jurus legend di manga Naruto. Aku dan Johnson cukup menikmati obrolan itu, Johnson terlihat sangat Itqon tentang manga Naruto, dari mulai alur cerita, tokoh bahkan teori konspirasi dalam manga tersebut.
Sekitar 15 menit kami asyik mengobrol dan larut dalam lembaran kenangan masa muda. Di akhir obrolan, Johnson mengucapkan perkataan hikmah yang tak pernah terbersit di pikiranku sebelumnya, Ia bilang, "Setiap konten apapun pasti di dalamnya ada sebuah pesan yang ingin disampaikan." Kata itu terus terngiang mengusik pikiranku.
Ikhwatul ahibba!
Di era milenial ini kebenclungan telah mengakar di seluruh penjuru bumi. Menurut survei tahun 2015, persentase Muslim dan Nonmuslim saja sekitar 30% berbanding 70%. 30% Muslimin itu pun kita tidak tahu berapa persen antara Muslim Mu'min dan Muslim Munafiknya. Mengingat zaman yang sudah rusak dan survei realitas lapangan, kemungkinan besar pasti Muslim Munafikin lebih banyak. Wallahu a'lam.
Aku pun menggali berbagai interpretasi dari para tetua umat ini, yaitu para ulama tafsir. Inti yang kudapat adalah bahwa seorang Muslim harusnya menjadi Khaira Ummah bagi manusia. Khaira Ummah yang dimaksud adalah sholih & mushlih (sholeh-mensholehkan). Menghiasi pribadinya, memperbaiki sesama Muslim, juga memperbaiki akhlak manusia seluruhnya.
Di dalam firman tersebut Allah berfirman "Ukhrijat Linnaas", yakni seorang Muslim harus bisa menjadi figur kebaikan bagi seluruh manusia, bukan hanya kepada sesama Muslim saja. Teknisnya adalah "ta'muruuna bil ma'ruf wa tanhauna 'anil munkar". Sebisa mungkin menyentuh hati-hati manusia untuk dapat sama-sama berbuat baik dan menjauhi keburukan.
Untuk sesama Muslim yang 30% mungkin bisa dengan mendakwahkan Al-Qur'an dan As-Sunnah secara leterlijk, tapi bagaimana dengan mendakwahi 70% lainnya yang non muslim?
Sebenarnya bisa juga dengan ceramah, artikel, dan media lain. Tapi ada satu hal yang pastinya disukai oleh seluruh makhluk bernama manusia, yaitu menyentuh mereka dengan "konten bernuansa kemanusiaan". Kalangan non muslim pun pasti tergerak dan menerima jika disentuh dari nilai kemanusiaan. Ini pasti. Demikian faktanya!
Realitas ini mengubah paradigma dakwahku, yang awalnya hanya berfokus pada hanya yang 30%, kini lebih meluas. Ada beberapa pertanyaan yang mengawali pergeseran paradigma ini. Di antaranya,
1. "Bukankah kita sebagai cicit ideologis Rasulullah ini harus menjadi ummat terbaik (khaira ummah) yang harus bisa mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah dari kejahatan?
2. Bukankah perintah ini adalah kepada seluruh umat manusia, bukan hanya kepada sesama Muslimin saja?
3. Mengapa tidak mencoba untuk membuat perubahan di 70% manusia lainnya?
4. Ada banyak cara untuk menggugah hati manusia, mengapa tidak mencoba membuat lagu kemanusiaan saja, yang pastinya disukai jiwa manusia?
5. Mengapa belum mencoba mengerahkan maksimal kemampuan kita untuk berdakwah sesuai dengan kapasitas alam pikir dan kesadaran mereka? dan ada segudang pertanyaan lainnya yang serupa.
Demikian pertanyaan tersebut merasuk ke dalam jiwaku. Lantas 26 November kemarin aku mencoba meracik pesanku dalam sebuah lagu humanis-cinta alam berjudul Heal & Peace, sekaligus menjadi judul album keempatku.
Lagu ini mengandung pesan tentang harusnya kita peduli terhadap lingkungan yang diambil dari intisari lagu Heal The World gubahan Michael Jackson. Lagu Heal & Peace ini juga membawa amanat perdamaian di kalangan manusia, diambil dari intisari lagu Imagine gubahan John Lennon. Bedanya lagu John Lennon adalah pesan perdamaian yang menggiring kepada Atheisme, sedangkan Heal & Peace murni menggiring kepada bangkitnya kesadaran tentang perdamaian dan kemanusiaan.
Ini adalah upaya untuk menyampaikan dakwah kemanusiaan. Dariku untuk alam semesta. Sekalipun tidak ada yang mau mendengar, setidaknya aku berada di barisan perindu kedamaian. Sebuah semangat yang selalu meletup-letup di hati kecil terdalam setiap manusia.
Kesimpulannya, aku yakin bahwa obat terbaik untuk menyembuhkan dunia yang terluka ini adalah dengan kesadaran manusia tentang pentingnya perdamaian. I think so!
*Johnson = Diambil dari kata John dan Son, John adalah serapan dari Nama Nabiyullah Yahya/Yohanna yang berarti hidup, sedangkan Son artinya putra dalam bahasa inggris. Jadi, Johnson maknanya "Putra Kehidupan". Selain itu, Johnson pun bisa bermakna John and Jackson, inspirasi lagu Heal & Peace.


0 komentar: