Mu'min Sejati; Dia Tetap Sholat Berjama'ah di Masjid, Meskipun Dalam Keadaan Sekarat
ilustrasi
Diriwayatkan dalam kitab Tarikhul Islam, bahwa Mush’ab
bin Abdillah Rohimahulloh bercerita tentang ‘Aamir bin Abdillah bin Zubair
Rohimahumulloh yang sedang dalam keadaan sakit parah. “‘Aamir bin Abdillah
mendengar muadzin mengumandangkan adzan untuk sholat Maghrib, padahal ia dalam
kondisi sakaratul maut pada nafas-nafas terakhir, maka iapun berkata, “Pegang
tanganku dan bawa aku ke Masjid!”. Orang-orang di sisinya berkata, “Engkau
sedang dalam keadaan sakit parah, wahai ‘Aamiir”. ‘Aamir pun berkata,
“Pantaskah aku tidak menjawab panggilan Alloh, sedangkan aku masih bisa
mendengar seruan dari muadzin?. Ayo pegang tanganku!” Maka beberapa orang yang
berada di sisinya pun memapahnya untuk sholat di Masjid, lalu ia pun sholat
Maghrib berjama’ah bersama imam. Baru saja shalat satu rakaat bersama Imam,
Malaikat maut mencabut nyawa ‘Aamir, sehingga ia wafat dalam keadaan sholat”.
Beginilah
sifat seorang alim yang senantiasa mengisi kehidupannya dengan beribadah
sesegera mungkin. Bahkan dalam kondisi sakit parah dan sekarat pun ia tetap
ingin segera bisa sholat berjama’ah memenuhi panggilan Alloh. Bandingkanlah
dengan kondisi sebagian kita, yang tatkala dikumadangkan adzan masih bersantai-santai, bahkan tidak sedikit pria Muslim yang enggan memenuhi panggilan-Nya.
Semoga kita termasuk orang yang bersegera dalam melaksanakan ibadah. Aamiin yaa
Robbal ‘Aalamiin.
Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie


0 komentar: