Kelembutan Hati Ali bin Fudhoil Rohimahumalloh; Wafat Karena Mentadabburi Al-Qur’an

02.14.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments

Ilustrasi

Mari kita berkenalan dengan Ali bin Fudhoil bin ‘Iyaadh Rohimahumalloh, yang dijuluki oleh para ulama sebagai “Qotilul Qur’an”, yang artinya “Orang yang terbunuh oleh Al-Qur’an ketika mentadabburinya”. Dia adalah seorang hamba Alloh yang sangat peka terhadap ayat-ayat Al-Qur’an. Pemahamannya terhadap Al-Quran dan rasa takutnya kepada Alloh, menyebabkan hatinya sangat luluh ketika mentadabburi Al-Quran. Dalam setiap shalatnya, seringkali ia menangis tersedu-sedu sampai pingsan, sampai-sampai ia pun wafat ketika mentadabburi Al-Qur’an.

Diriwayatkan dalam kitab At-Tawabbin, yang ditulis oleh Al-Imam Ibnu Qudamah Rohimahulloh. Ya’qub bin Yusuf berkata, “Dahulu, Fudhoil bin Iyyadh jika mengetahui Ali berada di belakangnya ketika sholat, maka beliau berusaha tidak mengulang-ngulang ayat yang menimbulkan takut, karena ia tahu bahwa Ali seringkali pingsan ketika mentadabburi Al-Qur’an. Akan tetapi, Jika ia mengetahui Ali tidak berada di belakangnya, maka ia memilih bacaan Al-Qur’an yang membuat sedih dan mengundang rasa takut.

Suatu hari, Fudhoil bin ‘Iyaadh mengira anaknya tidak berada di belakangnya, maka beliau membaca surat Al-Mu’minun ayat 106:
 قَالُوا رَبَّنَا غَلَبَتْ عَلَيْنَا شِقْوَتُنَا وَكُنَّا قَوْمًا ضَالِّينَ
“Mereka berkata:. “Wahai Robb kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan kami adalah orang-orang yang sesat.”

Maka Ali pun tersungkur pingsan karenanya. Ketika Fudhoil Rohimahulloh mengetahui bahwa ternyata anaknya berada dibelakangnya dan telah jatuh pingsan seperti biasanya, maka beliau mempercepat bacaannya. Seusai sholat, Fudhoil pun membawa Ali ke rumahnya, dan berkata kepada istrinya, “Lihatlah dia!”, Istrinya pun datang dan memercikkan air kepada Ali, lalu Ali siuman kembali. Istri Fudhoil berkata pada Fudhoil, “Engkau hampir saja membunuhnya.” Berlalulah beberapa waktu. Fudhoil mengira anaknya tidak berada di belakangnya, padahal Aliikut berjamaah bersamanya. Karena tidak menyadari, maka lantas Fudhoil membaca surat Az-Zumar ayat 47 yang berisi tentang ancaman Alloh 'Azza wa Jalla: 
 وَبَدَا لَهُمْ مِنَ اللَّهِ مَا لَمْ يَكُونُوا يَحْتَسِبُونَ
“Dan jelaslah bagi mereka azab dari Allah yang belum pernah mereka perkirakan."

Ali pun tersungkur dan meninggal seketika. Fudhoil Rohimahulloh pun mempercepat bacaannya. Maka didatangkan kembali kepada istrinya, “Lihatlah dia”. Istrinya pun datang dan memercikkan air pada Ali, namun ternyata Ali sudah wafat, dan bukan pingsan seperti biasanya.

Begitulah tingkat rasa takut Ali bin Al Fudhail saat mendengar ayat-ayat Al-Qur’an. Sungguh besar kenikmatan yang Alloh berikan kepadanya. Ia dikaruniakan hati yang mudah tersentuh dengan firman Alloh di dalam Al-Qur’an. Hal seperti ini sangat mahal dan tidak akan pernah bisa dibeli dengan uang. Rasa takut seperti ini hanyalah atas karunia Alloh kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih. Tidak semua orang memiliki hati selembut Ali Rohimahulloh.

Mari memperbanyak muhasabah, mengintrospeksi diri, jika hati kita termasuk hati yang keras dan sulit untuk menangis, bahkan ketika mendengar ayat-ayat ancaman dalam Al-Qur’an. Tanyakan kepada diri sendiri!. Barangkali kita terlalu banyak tertawa dan terlalu sibuk dengan urusan dunia. Cobalah perlembut hati kita dengan banyak menghayati Al-Qur’an dengan keimanan. Jangan sampai hati yang susah mentadabburi Al-Qur’an ini dibiarkan, dan menjadi keras seperti batu bahkan lebih keras lagi. Na’udzubillahi min Dzalik. Wallohu A’lam.

Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie

You Might Also Like

0 komentar: