Al-Khonnaas Itu Memang Sangat Cerdik

18.30.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments


Pagi tadi aku terjebak dalam perdebatan kecil dengan guruku tentang tafsir Al-Khonnaas (salah satu sifat setan yang selalu mengendap-ngendap hati setiap insan untuk membisikkan kejahatan).

Penyebabnya adalah ketika aku memaparkan tafsir lughah-kauni yang disampaikan oleh Syaikh Ibnu Faris (wafat abad ke-4 H) pengarang kitab Mu'jam Al-Wasith.

Sebelumnya aku memaparkan tafsiran dari para sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam, terutama Imam Abdullah ibn Abbaas Radhiyallahu anhu. Kemudian tafsiran para Tabi'in semisal Mujahid dan Qotadah. Setelah itu pastinya tafsiran dari para ulama tafsir semisal Ath-Thabari, Al-Baghawi, Ibnu Katsir, Al-Qurthubi, Jalalain, dan beberapa mufassir lainnya, Rahimahumullah.  Baru setelah itu aku menambahkan pendapat Syaikh Ibnu Faris.

Asy-Syaikh menjelaskan bahwa Al-Khonnaas berasal dari kata khonasa-yakhnasu. Sampai sini belum ada perdebatan. Namun perdebatan kecil itu bermula ketika aku melanjutkan pemaparan Asy-Syaikh, bahwa Al-Khonnaas erat kaitannya dengan Al-Khunnaas pada surat At-Taqwir yang berarti bintang-bintang.

Kita tahu sifat bintang. Mereka seakan hilang disaat cahaya datang, dan tampak ketika dunia ditelan kegelapan. Demikianlah tafsir kauniyah Al-Khonnaas menurut Syaikh Ibnu Faris. Setan akan kabur disaat kita mengingat Allah azza wa jalla sang pemberi cahaya, dan setan akan datang membisikkan kejahatan tatkala hati kita gelap terjauh dari dzikrullah.

Ketika mendengar pemaparan itu, guruku memotong pembicaraanku sembari bertanya-tanya. Karena memang penjelasan seperti ini belum pernah beliau dapatkan.

Lantas kami membahasnya selama hampir 3 jam. Tapi upaya itu seakan seperti running in circles, tak ada ujungnya.

Di akhir perdebatan kecil ini, aku mengalihkan pembicaraan. "Ustaadzii, bukankah dialog ini pun termasuk jebakan Al-Khonnaas?". Guruku pun menunduk sambil beristighfar. Lalu akupun larut dalam istighfar bersama guruku saat menyadari bahwa semenjak awal sudah tergiring ke dalam jebakan lembut Al-Khonnaas.

Demikianlah! Jebakan Al-Khonnaas begitu lembut. Mereka mempunyai manuver penyesatan yang sangat apik dan sistematis. Terlepas dari benar atau tidak, tafsiran Syaikh Ibnu Faris tersebut sebenarnya masih ambigu, bisa benar dan bisa salah. Yang jelas tipudaya yang dibangun oleh setan itu sangat lincah.

Terkadang langkah penyesatannya itu seolah melebur dengan rasa kemanusiaan. Karena itulah Allah azza wa jalla menekankan tiga kali meminta perlindungan kepada-Nya di dalam surat An-Naas. Wallahu a'lam.

Wahai kaum! Berhati-hatilah!

Astaghfirullohu wa atuubu ilaihi...

You Might Also Like

0 komentar: