Sikap Imam Al-Hasan Terhadap Pemimpin Yang Zholim

02.33.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments


Di saat jabatan gubernur Bashroh jatuh ke tangan Al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqofi, banyak sekali kaum muslimin yang dibunuh secara zholim. Sebagian orang tidak sabar melihat kekejaman dan kezholiman Al-Hajjaj. Di antara mereka adalah sebagian kelompok yang dipimpin oleh Ibnu Asy’ats Rohimahulloh yang tengah menggalang dan menyusun kekuatan untuk mengkudeta al-Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqofi. Di tengah gejolak fitnah besar yang merata semacam itu, seorang muslim akan diuji siapakah di antara mereka yang tetap berada dalam jalan selamat yang ditunjukkan oleh syari’at, dan tampaklah orang-orang yang tidak sabar lalu meninggalkan syariat. Oleh karena itu, mari kita menimba ilmu dari seorang alim tabi’in, tentang bagaimana sikap seorang muslim dalam menghadapi fitnah.

Dari Sulaiman bin Ali Ar-Rob’i ia berkata, “Tatkala terjadi fitnah Ibnu Asy’ats yang hendak memerangi Al-Hajjaj, pergilah Uqbah bin Abdil Ghofir, Abul Jauza, dan Abdullah bin Gholib untuk menemui Al-Hasan Al-Bashri Rohimahulloh dan meminta fatwa kepada beliau. Mereka ingin memerangi Al-Hajjaj bin Yusuf, yang telah menumpahkan darah yang haram untuk ditumpahkan, dan merampas harta yang haram untuk dirampas, telah meninggalkan shalat, dan telah melakukan ini dan itu’. Mereka mengatakan seluruh keburukan Al-Hajjaj kepada Al-Hasan Al-Bashri Rohimahulloh. Lalu Al-Hasan Rohimahulloh berkata, ‘Menurutku, sebaiknya kalian tidak memeranginya. Karena kalaulah Al-Hajjaj adalah suatu hukuman untuk kalian, maka kalian tidak akan mampu menolak hukuman Alloh Subhanahu wa Ta’ala dengan pedang-pedang kalian, namun bila ia adalah musibah dan ujian untuk kalian, maka bersabarlah sampai Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan hukum kepada kalian, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah sebaik-baik yang memutuskan hukum.’ Namun, mereka tidak menggubris perkataan Al-Hasan. Bahkan mengatakan, ‘Apakah kita akan terus menaati perkataan Al-Hajjaj si keledai liar itu?’ Mereka pun tetap nekad keluar bersama Ibnu Asy’ats untuk memerangi Al-Hajjaj, hingga akhirnya mereka semua terbunuh oleh tentara al-Hajjaj.”

Kemudian setelah kejadian itu Al-Hasan Al-Bashri Rohimahulloh berkata, “Seandainya manusia tatkala diuji dari sisi pemimpinnya, kemudian mereka mau bersabar, tentu mereka akan mendapatkan jalan keluar. Namun, mereka begitu tergesa-gesa menghunus pedang-pedang mereka. Demi Alloh, tidaklah mereka datang dengan membawa kebaikan.”

Pendengar yang dirahmati Alloh. Demikianlah sikap seorang alim ketika menghadapi ujian berupa pemimpin yang zholim. Ia menanganinya dengan kepada dingin dan mengajak umat untuk melakukan introspeksi diri serta menjauhi pemberontakan, karena ia tahu mudhorotnya akan jauh lebih besar daripada manfaatnya. Selain itu Al-Hasan memberikan solusi kepada umat untuk senantiasa bersabar dalam menghadapi ujian ini. Namun, di sisi lain, Al-Hasan tidak pernah memuji Al-Hajjaj. bahkan Al-Hasan Rohimahulloh seringkali menegur Al-Hajjaj, yang mengakibatkan Al-Hajjaj marah besar dan bertekad untuk membunuhnya. Akan tetapi Alloh ‘Azza wa Jallas enantiasa melindungi Al-Hasan Rohimahulloh. Al-Hasan menganjurkan untuk bersabar, namun ia tetap beramar ma’ruf nahi munkar, serta menasehati pemimpin dengan cara yang baik.

Demikian lah sikap Al-Hasan ketika Alloh menguji kaum Muslimin di Bashroh dengan Amir yang zholim. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan jalan keluar dari kisah ini, ketika dihadapkan dengan pemimpin yang zholim. Bersabarlah, mudah-mudahan Alloh segera memberi jalan keluar kepada kita semua. Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. Wallohu a'lam.


Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie
Dari berbagai sumber

You Might Also Like

0 komentar: