Dia Nyaris Tidak Pernah Memikirkan Perkara Duniawi
Ilustrasi
Dalam
berbagai kitab, para ulama banyak memuji sosok Al-Hasan Al-Bashri Rohimahulloh,
seorang Tabi’in senior dan seorang Imam kaum Muslimin pada zamannya. Banyak di
antara para salaf yang menuturkan jejak-jejak kebaikan dalam kehidupan Al-Hasan
Al-Bashri, semoga Alloh memuliakan beliau.
Di
antaranya adalah Ibrahim bin Isa al-Yaskuri Rohimahulloh, ia berkata, “Aku
tidak pernah melihat seseorang yang selalu berada dalam kesedihan karena rasa
takutnya terhadap akhirat kecuali Al-Hasan Al-Bashri. Aku tidak melihatnya
melainkan seperti seorang yang baru terkena musibah.”
Kemudian,
As-Surri bin Yahya Rohimahulloh, ia berkata, “Al-Hasan senantiasa berpuasa di
hari-hari bidh, ia berpuasa pula pada bulan-bulan haram yang dimuliakan, dan demikian
juga dengan puasa Senin dan Kamis.”
Syu’aib
Rohimahulloh berkata, “Aku pernah melihat Al-Hasan Al-Bashri sedang membaca
Alquran dalam keadaan menangis, sampai air matanya mengalir membasahi
jenggotnya.”
Dari
Imran bin Khalid bahwa al-Hasan Rodhiyallohu ‘Anhu pernah berkata, “Mukmin yang
sesungguhnya adalah yang selalu merasa sedih, baik di waktu pagi maupun sore,
karena dia akan selalu berada di antara dua rasa takut, antara dosa yang
sebelumya telah ia perbuat sedang ia tidak tahu apa yang akan Allah Subhanahu
wa Ta’ala perbuat kepadanya, dan ajal yang akan menjemputnya, yang juga ia tidak
tahu apa yang akan menimpanya, bisa jadi ia ditimpa kebinasaan dengan su’ul
khotimah.”Dari Hazm bin Abi Hazm Rohimahulloh, ia mengatakan, “Aku pernah
mendengar Al-Hasan Al-Bashri berkata, ‘Sungguh jelek dua sahabat ini, yaitu
dinar dan dirham, karena keduanya tidak akan memberi manfaat kepadamu ketika
keduanya berpisah darimu’.” Beliau juga mengatakan, “Tidaklah seorang yang
memuliakan dirham kecuali Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menghinakannya.”
Pembaca yang dirahmati Alloh. Itulah Al-Hasan Al-Bashri Rohimahulloh. ia senantiasa
berada dalam keadaan berdzikir, dengan penuh rasa takut kepada Alloh. Hatinya
selalu terpaut pada akhirat. Nyaris saja dia meninggalkan perkara-perkara
duniawi karena ia sibuk memikirkan perkara akhirat. Kezuhudannya ini terpancar
dari cahaya keimanannya kepada Alloh ‘azza wa jalla. Ia sangat yakin tentang
kefanaan dunia yang akan ia tinggalkan, dan ia yakin bahwa akhirat adalah alam
kekekalan yang pasti akan menjemputnya. Demikianlah sifat orang yang beriman.
Ia selalu mengutamakan akhirat yang kekal daripada dunia yang fana dan penuh
jebak tipu dan rayuan palsu.
Seorang
Muslim yang memiliki iman seperti Al-Hasan Al-Bashri Rohimahulloh ini sudah
sangat sulit ditemukan. Banyak yang melalaikan akhirat demi kemegahan dunia,
hingga mereka dijejalkan ke liang lahatnya. Banyak yang tidak mengerti tentang
hakikat kemuliaan sifat zuhud ini. Sehingga membuat manusia terjebak dalam
jebakan dunia dan melalaikan akhirat. Mereka bahkan sebaliknya, yaitu nyaris
tidak pernah memikirkan perkara akhirat, dan selalu sibuk dengan perkara
duniawi. Na’udzu billahi min dzaalik. Semoga Alloh senantiasa memberikan
hidayah kepada kita semua, sehingga kita diselamatkan dari fitnah dunia yang
penuh kepalsuan ini. Wallohu a’lam, Wassalamu ‘alaikum warohmatullohi
wabarokatuh.
Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie


0 komentar: