Bangkit Dari Futur; 1. Menghafal Al-Qur'an
الْحَمْدُ
لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ
وَمَنْ وَالَاهُ, أمّا بَعْدُ:
Terkadang kita
menjumpai titik galau dalam menghafal Al-Qur’an. Keadaan seperti ini dapat
dikatakan sebagai kewajaran, bahkan Islam telah memberikan istilah tersendiri,
yaitu futur. Futur merupakan sebuah siklus kehidupan yang pernah dijumpai oleh sebagian
besar kaum Muslimin, mengingat keimanan itu pun naik turun. Iman dapat naik
dengan ketaatan, dan akan menurun dengan kemaksiatan.
Terlepas dari
kewajaran sifat futur ini, tentunya sebagai seorang Muslim, kita harus
berusaha untuk cepat terbebas dari belenggu futur ini. Hal ini dimaksudkan
untuk menyegarkan kembali semangat kita dalam menghafal Al-Qur’an, dan pada
umumnya untuk memperkokoh keimanan kita. Satu hal yang harus kita yakini adalah
bahwa Alloh tidak akan pernah menyia-nyiakan kebaikan yang dilakukan oleh
ham-ba-Nya. Sekecil apapun amal yang kita lakukan pasti Alloh akan
menghitungnya di hari timbangan amal kelak.
Hal ini
sebagaimana firmannya dalam surat Al-Zalzalah ayat 7,
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ
Artinya:, “Maka barangsiapa
yang berbuat kebaikan walaupun kebaikan itu hanya sekecil dzarroh, maka kelak
si pelaku kebaikan itu akan melihat kebaikannya di akhirat”.
Demikian
juga firman Alloh di dalam surat Al-Kahfi ayat 49, Alloh berfirman.
لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا
Artinya:, "Tidak akan ada satu amalan pun, baik itu amalan yang kecil atau amalan yang
besar, kecuali Alloh akan memperhitungkannya”.
Tidak
ada sesuatu kebaikan yang sia-sia, walaupun mungkin kita menganggap bahwa hal
itu adalah sia-sia. Begitu pula dalam menghafal Al-Qur’an, kita tidak boleh
memandang bahwa perbuatan mulia ini sia-sia, karena kita begitu susah
menghafalnya. Karena pada hakikatnya, ketika membacanya pun kita telah mendulang
begitu banyak pahala.
Seperti
dalam sebuah hadits shohih yang telah disabdakan oleh Rosululloh Sholallohu ‘alaihi
wassallam, bahwa pahala membaca Al-Qur’an itu begitu banyak pahalanya, membaca
satu huruf saja akan mendapat sepuluh pahala. Membaca tiga huruf pertama di
dalam surat Al-Baqoroh, Alif Laam Miim akan mendapat 30 pahala. Maasyaa Alloh.
Hal ini pasti akan sangat menggiurkan, bagi orang-orang yang ingin membawa
bekal pahala yang banyak untuk bekal di akhirat kelak.
Maka
renungkanlah!. Begitu besar karunia Alloh kepada sang penghafal Al-Qur’an, yang
seringkali sang penghafal kalamulloh ini terkelabui oleh tipuan setan sehingga
futur, padahal ribuan pahala telah masuk ke dalam buku catatan amal baik sang
penghafal Al-Qur’an.
Ada sebuah
wejangan dalam film Gladiator yang mungkin dapat kita ambil hikmahnya pada
kesempatan ini. Seorang komandan mengatakan, “What we do in life, echoes in
eternity”, yang artinya, “Apa yang telah kita lakukan selama di dunia ini, akan
bergema di keabadian.” Tak ada satupun lantunan lidah yang kita gunakan untuk
membaca Al-Qur’an, kecuali akan membuahkan pahala yang abadi. Pahala itu
selama-lamanya akan bergema di alam keabadian, yang siap menyambut tuannya di
akhirat kelak sebagai salah satu hujjah surgawi.
Maka tak perlu futur
lagi. Mulailah semangat baru dalam menghafal Al-Qur’an. Segera bangkit dan tulislah
kata-kata mutiara yang dapat memotivasi jiwa kita, kemudian pecut jiwa kita
dengan kata-kata motivasi itu setiap hari, sehingga kita dapat terbebas dari
belenggu futur ini, dan dapat mengarungi samudera-samudera Qur’ani dengan
pahala-pahala abadi untuk kehidupan abadi di surga. Wallohu a’lam.
Let's Recite the Holy Qur'an together
Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie
Let's Recite the Holy Qur'an together
Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie


0 komentar: