Bangkit Dari Futur; 1. Menghafal Al-Qur'an

20.57.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments


الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالصَّلاَةُ والسَّلاَمُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى ألِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ, أمّا بَعْدُ:
Terkadang kita menjumpai titik galau dalam menghafal Al-Qur’an. Keadaan seperti ini dapat dikatakan sebagai kewajaran, bahkan Islam telah memberikan istilah tersendiri, yaitu futur. Futur merupakan sebuah siklus kehidupan yang pernah dijumpai oleh sebagian besar kaum Muslimin, mengingat keimanan itu pun naik turun. Iman dapat naik dengan ketaatan, dan akan menurun dengan kemaksiatan.

Terlepas dari kewajaran sifat futur ini, tentunya sebagai seorang Muslim, kita harus berusaha untuk cepat terbebas dari belenggu futur ini. Hal ini dimaksudkan untuk menyegarkan kembali semangat kita dalam menghafal Al-Qur’an, dan pada umumnya untuk memperkokoh keimanan kita. Satu hal yang harus kita yakini adalah bahwa Alloh tidak akan pernah menyia-nyiakan kebaikan yang dilakukan oleh ham-ba-Nya. Sekecil apapun amal yang kita lakukan pasti Alloh akan menghitungnya di hari timbangan amal kelak.

Hal ini sebagaimana firmannya dalam surat Al-Zalzalah ayat 7,

 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ 

Artinya:, “Maka barangsiapa yang berbuat kebaikan walaupun kebaikan itu hanya sekecil dzarroh, maka kelak si pelaku kebaikan itu akan melihat kebaikannya di akhirat”.

Demikian juga firman Alloh di dalam surat Al-Kahfi ayat 49, Alloh berfirman.
 لَا يُغَادِرُ صَغِيرَةً وَلَا كَبِيرَةً إِلَّا أَحْصَاهَا

Artinya:, "Tidak akan ada satu amalan pun, baik itu amalan yang kecil atau amalan yang besar, kecuali Alloh akan memperhitungkannya”.

Tidak ada sesuatu kebaikan yang sia-sia, walaupun mungkin kita menganggap bahwa hal itu adalah sia-sia. Begitu pula dalam menghafal Al-Qur’an, kita tidak boleh memandang bahwa perbuatan mulia ini sia-sia, karena kita begitu susah menghafalnya. Karena pada hakikatnya, ketika membacanya pun kita telah mendulang begitu banyak pahala.

Seperti dalam sebuah hadits shohih yang telah disabdakan oleh Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wassallam, bahwa pahala membaca Al-Qur’an itu begitu banyak pahalanya, membaca satu huruf saja akan mendapat sepuluh pahala. Membaca tiga huruf pertama di dalam surat Al-Baqoroh, Alif Laam Miim akan mendapat 30 pahala. Maasyaa Alloh. Hal ini pasti akan sangat menggiurkan, bagi orang-orang yang ingin membawa bekal pahala yang banyak untuk bekal di akhirat kelak.

Maka renungkanlah!. Begitu besar karunia Alloh kepada sang penghafal Al-Qur’an, yang seringkali sang penghafal kalamulloh ini terkelabui oleh tipuan setan sehingga futur, padahal ribuan pahala telah masuk ke dalam buku catatan amal baik sang penghafal Al-Qur’an.

Ada sebuah wejangan dalam film Gladiator yang mungkin dapat kita ambil hikmahnya pada kesempatan ini. Seorang komandan mengatakan, “What we do in life, echoes in eternity”, yang artinya, “Apa yang telah kita lakukan selama di dunia ini, akan bergema di keabadian.” Tak ada satupun lantunan lidah yang kita gunakan untuk membaca Al-Qur’an, kecuali akan membuahkan pahala yang abadi. Pahala itu selama-lamanya akan bergema di alam keabadian, yang siap menyambut tuannya di akhirat kelak sebagai salah satu hujjah surgawi.

Maka tak perlu futur lagi. Mulailah semangat baru dalam menghafal Al-Qur’an. Segera bangkit dan tulislah kata-kata mutiara yang dapat memotivasi jiwa kita, kemudian pecut jiwa kita dengan kata-kata motivasi itu setiap hari, sehingga kita dapat terbebas dari belenggu futur ini, dan dapat mengarungi samudera-samudera Qur’ani dengan pahala-pahala abadi untuk kehidupan abadi di surga. Wallohu a’lam.

Let's Recite the Holy Qur'an together

Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie

You Might Also Like

0 komentar: