Ada Apa dengan Usia 40 tahun???

01.19.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments



Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahqof ayat 15, Alloh ‘azza wa jalla berfirman seraya mengkhususkan usia 40. Di antara kekhususannya adalah: Usia 40 adalah usia puncak manusia, biasanya setelah lewat usia 40, kenikmatan sedikit demi sedikit tercabut. Mulai dari penglihatan yang perlahan menjadi rabun, pendengaran yang perlahan kurang baik, dan pikiran yang lebih melambat. Begitu juga tubuh yang mudah terserang penyakit seperti rematik, asam urat, encok, dll. Dalam keadaan fisik yang melemah ini, manusia akan teringat dengan kenikmatan-kenikmatan yang telah terlewati di usia mudanya. Dan hal ini mendorong orang-orang yang beriman bisa lebih bersyukur terhadap nikmat yang telah Alloh berikan. Karena biasanya nikmat akan terasa ketika nikmat itu telah hilang. Sebagaimana sering kali kita lalai mengingat kenikmatan gigi yang senantiasa ia gunakan untuk mengunyah makanan. Sedangkan ketika gigi kita sakit, kita senantiasa ingat terhadap nikmat gigi ketika kita sembuh.
Dalam ayat ini pula tersurat bahwa di usia 40, manusia akan semakin merasa berterimakasih kepada kedua orangtua yang telah melahirkannya. Karena di usia 40 mereka mulai memerankan peran yang sama, yaitu sebagai Ibu dan Ayah. Mereka telah merasakan bagaimana repotnya mengandung, melahirkan, dan mendidik anak, sebagaimana apa yang telah dilakukan oleh orangtua mereka. Maka pada ayat ini Alloh memberikan do’a terbaik supaya manusia mampu mensyukuri kedua nikmat agung tersebut, yaitu nikmat usia plus nikmat cinta dari kedua orang tua.
Berikut redaksi do'a dari ayat tersebut:
Artinya: “Sehingga ketika manusia telah sampai pada usia matang dan mencapai usia 40 tahun, ia berkata ‘Wahai Robbku, berikanlah aku petunjuk untuk senantiasa bersyukur kepada-Mu atas berbagai kenikmatan yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, supaya aku dapat melakukan amal kebaikan yang Engkau ridhoi, dan berilah kebaikan kepadaku dengan memberikan kebaikan kepada keturunanku. Sungguh aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri kepada-Mu.’”
Wallohu a'lam. 

Untuk mentadabburi lebih dalam melalui penjelasan dari para ulama terdahulu, silahkan tonton video-video di bawah ini:

Ust. Syafiq Riza Basalamah Hafizhahullah
https://www.youtube.com/watch?v=EJedHtXmYAg (Nikmat yang Seakan Bukan Nikmat)
https://www.youtube.com/watch?v=LiQ-5qAI5qc  (Berbakti Kepada Orangtua

Ustadz Subhan Bawazier Hafizhahullah
https://www.youtube.com/watch?v=VowzFMfgFDE ((Berbakti Kepada Orangtua)

Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie, S.Pd.I.


You Might Also Like

0 komentar: