Ada Apa dengan Usia 40 tahun???
Dalam
Al-Qur’an surat Al-Ahqof ayat 15, Alloh ‘azza wa jalla berfirman seraya
mengkhususkan usia 40. Di antara kekhususannya
adalah: Usia 40 adalah usia puncak manusia, biasanya setelah lewat usia 40,
kenikmatan sedikit demi sedikit tercabut. Mulai dari penglihatan yang perlahan
menjadi rabun, pendengaran yang perlahan kurang baik, dan pikiran yang lebih
melambat. Begitu juga tubuh yang mudah terserang penyakit seperti rematik, asam
urat, encok, dll. Dalam keadaan fisik yang melemah ini, manusia akan teringat
dengan kenikmatan-kenikmatan yang telah terlewati di usia mudanya. Dan hal ini
mendorong orang-orang yang beriman bisa lebih bersyukur terhadap nikmat yang
telah Alloh berikan. Karena biasanya nikmat akan terasa ketika nikmat itu telah hilang. Sebagaimana sering kali kita lalai mengingat kenikmatan gigi yang senantiasa ia gunakan untuk mengunyah makanan. Sedangkan ketika gigi kita sakit, kita senantiasa ingat terhadap nikmat gigi ketika kita sembuh.
Dalam
ayat ini pula tersurat bahwa di usia 40, manusia akan semakin merasa berterimakasih kepada kedua orangtua yang telah melahirkannya. Karena di usia 40 mereka mulai
memerankan peran yang sama, yaitu sebagai Ibu dan Ayah. Mereka telah merasakan
bagaimana repotnya mengandung, melahirkan, dan mendidik anak, sebagaimana apa
yang telah dilakukan oleh orangtua mereka. Maka pada ayat ini Alloh memberikan
do’a terbaik supaya manusia mampu mensyukuri kedua nikmat agung tersebut, yaitu
nikmat usia plus nikmat cinta dari kedua orang tua.
Berikut redaksi do'a dari ayat tersebut:
Artinya: “Sehingga ketika manusia telah sampai pada usia matang dan
mencapai usia 40 tahun, ia berkata ‘Wahai Robbku, berikanlah aku petunjuk untuk
senantiasa bersyukur kepada-Mu atas berbagai kenikmatan yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku, supaya aku dapat melakukan amal
kebaikan yang Engkau ridhoi, dan berilah kebaikan kepadaku dengan memberikan
kebaikan kepada keturunanku. Sungguh aku bertaubat kepada-Mu dan aku termasuk
orang-orang yang berserah diri kepada-Mu.’”
Wallohu a'lam.
Untuk mentadabburi lebih dalam melalui penjelasan dari para ulama terdahulu, silahkan tonton video-video di
bawah ini:
Ust. Syafiq Riza Basalamah Hafizhahullah
https://www.youtube.com/watch?v=EJedHtXmYAg
(Nikmat yang Seakan Bukan Nikmat)
https://www.youtube.com/watch?v=sc0imYr3cD0
(Berbakti Kepada Orangtua)
https://www.youtube.com/watch?v=LiQ-5qAI5qc
(Berbakti Kepada Orangtua
Ustadz Subhan Bawazier Hafizhahullah
https://www.youtube.com/watch?v=GcMZMXqb5Hw
(Berbakti Kepada Orangtua)
https://www.youtube.com/watch?v=VowzFMfgFDE
((Berbakti Kepada Orangtua)
https://www.youtube.com/watch?v=u1P0Gp_KnjI
(Berbakti Kepada Orangtua)
Salam, Abu Hizqiyal Khalid Al-Ghafiqhie,
S.Pd.I.



0 komentar: