Keindahan Fisik dan Keagungan Akhlak Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam

17.55.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments



Pembaca yang dirahmati Allah . Alhamdulillah, kita dapat berjumpa kembali pada kesempatan ini dalam rangka meningkatkan keilmuan dan keimanan kita terhadap agama Allah . seperti biasa pada kajian hari ini, kita akan mempelajari Sirah Nabawiyyah. Adapun tema utama yang akan kita bahas pada kesempatan ini adalah tentang keindahan fisik dan keagungan budi pekerti Rasulullah . Junjungan kita, suri teladan kita, dan penyejuk hati bagi kita semua.
Pembaca yang dirahmati Allah . Kita buka penuturan pertama tentang fisik Rasulullah dari seorang shahabiyah yang terkenal sebagai penutur sifat Rasulullah , yaitu Atikah bintu Khalid bin Khalif r.a. Beliau lebih terkenal dengan nama Ummu Ma’bad Al-Khuzaiyah. Atikah r.a memaparkan beberapa sifat Rasulullah di antaranya adalah Rasulullah sebagai sosok yang sangat bersih, wajahnya senantiasa berseri-seri dihiasi dengan akhlak yang mulia. Rasulullah memiliki rupa yang sangat elok dan tampan, kehitaman bola matanya berwarna hitam pekat, dan bulu matanya sangat lentik nan indah, lehernya tegap berwarna keperakan nan mengkilat, matanya begitu jelita dengan memakai celak mata, alisnya tipis memanjang dan bersambung seperti dua bulan sabit, rambutnya ikal dan berwarna hitam pekat,
Rasulullah adalah orang yang paling elok dan menawan ketika dilihat dari kejauhan, dan sosok yang manis ketika dilihat dengan jarak dekat,”
Kemudian selanjutnya penuturan dari Ali bin Abi Thalib r.a yang merupakan keponakan Rasulullah . Ali r.a menggambarkan keindahan fisik Rasulullah sebagai berikut. “Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu pendek, beliau berperawakan sedang. rambutnya ikal, rambutnya lebat, tidak gemuk dan tidak kurus, wajahnya berbentuk oval, bola matanya sangat hitam, bulu dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan, telapak tangan dan kakinya tebal, jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang menurun (beliau berjalan dengan cepat), jika beliau menoleh, maka beliau menolehkan seluruh badannya, di antara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi, dadanya sangat bidang.
Selanjutnya penuturan dari Anas bin Malik r.a., Kedua telapak tangan beliau lebar. Warna kulitnya elok, tidak putih sopak dan tidak terlalu coklat, di kepala atau di jenggotnya hanya dua puluh helai uban. Adapula beberapa helai uban di pelipisnya. Dalam riwayat lain disebutkan, “Di kepalanya beberapa helai uban yang berpencar-pencar.”

Jabir bin Samurah r.a. berkata seraya mengagumi keindahan fisik beliau, Aku pernah melihat beliau pada suatu malam yang cerah tanpa ada mendung. Kupandangi Rasulullah lalu ganti kupandang rembulan. Ternyata menurut penglihatanku beliau lebih indah daripada rembulan.” Maasyaa Allah. Kedua lengannya halus dan lembut, jika tertawa hanya tersenyum, dan setiap kali aku memandangnya, maka kukatakan, “Dua mata yang bercelak, tetapi tidak layaknya celak.”
Pembaca yang dirahmati Allah sungguh keelokan beliau semakin kita rindu kepadanya, Mari kita perhatikan beberapa penuturan dari sahabat yang lain. Abu Hurairah r.a. berkata  “Tidak pernah kulihat sesuatu yang lebih bagus daripada diri Rasulullah . Seakan-akan matahari berjalan di wajahnya dan tidak pernah kulihat seseorang yang jalannya lebih cepat daripada Rasulullah . Seakan-akan permukaan tanah menurun bagi beliau. Kemudian Ka’ab bin Malik r.a. berkata, “Jika sedang bergembira, wajah beliau berkilau, seakan-akan wajah beliau adalah sepotong rembulan yang sangat indah berkilau.”

Setiap kali Abu Bakar r.a. melihat Rasulullah , Abu Bakr r.a senantiasa berkata, “Wahai yang terpercaya dan yang terpilih, sungguh engkau menyeru kepada kebaikan, sebagaimana bulan purnama yang menyingkirkan kegelapan malam.”

Selanjutnya Ibnu Abbas r.a. berkata, “Ada celah di antara gigi-gigi serinya. Jika sedang berbicara, terlihat ada semacam cahaya yang memancar dari gigi-gigi seri itu.”

Leher beliau putih mengkilat laksana perak yang sangat kokoh nan mengkilat, , jenggotnya lebat, keningnya lebar, hidungnya indah mancung sedikit melengkung, kedua pipinya lembut dan empuk, dari leher depannya hingga ke pusarnya melajur seperti tongkat, dada dan perutnya berbulu, lengan dan betisnya pun berbulu, perut dan dadanya sama-sama bidang, pergelangan tangannya panjang, telapak tangannya lebar, bentuk tulang lengan dan betisnya elok, telapak kakinya yang tengah melengkung, langkah-langkah kaki itu lebar dan berjalan dengan cepat namun tenang.

Tangan Rasulullah sangat kuat dan lembut dan keringat beliau mengeluarkan aroma wangi yang semerbak, Anas berkata, “Aku tidak pernah menyentuh kain sutra yang lebih halus daripada telapak tangan Nabi . Aku tidak pernah mencium suatu aroma minyak kesturi yang lebih harum daripada aroma keringat Rasulullah .” Anas r.a. berkata, “Butir-butir keringatnya seperti mutiara.” Ummu Salamah juga berkata, “Keringatnya lebih harum daripada minyak wangi.” Jabir r.a. berkata, “Beliau tidak melewati jalan lalu seseorang membuntutinya melainkan dia bisa mengetahui bahwa beliau telah lewat, dari keharuman bau keringatnya.”

Selanjutnya kita akan membahas tentang keagungan budi pekerti Rasulullah ﷺ,

Para Pembaca yang dirahmati Allah. Secara umum, Rasulullah merupakan gudangnya sifat-sifat kebaikan yang tidak akan dapat ditemui tandingannya. Allah membimbing dan menyempurnakan bimbingan-Nya kepada Rasulullah ﷺ. Keagungan budi pekerti Rasulullah telah tertulis di dalam Al-Qur’an. Hal ini adalah sebagai jaminan kebenaran yang dinyatakan langsung dengan firman Allah ﷻ yang artinya:

 “Dan sungguh engkau (Muhammad) memiliki berbudi pekerti yang sangat agung.” (QS Al-Qalam: 4)

Keagungan budi pekerti Rasulullah bagaikan sinar mentari yang menyinari orang-orang disekitarnya. Bukan hanya orang mukmin saja yang merasakan keindahan dan kemuliaan yang terpancar dari dirinya, tapi demikian pula orang-orang yang menentangnya, mereka tidak pernah menentang dengan cara menghina budi pekerti Rasulullah , karena keindahan pekerti yang terpancar dari dirinya tidak memiliki celah untuk dicela. Sebaliknya, dirinya diliputi keindahan yang sangat terang benderang, yang tidak akan dapat diingkari dan dipungkiri oleh siapapun. insya Allah kita akan mengkaji bersama-sama tentang keagungan budi pekerti Rasulullah yang tentunya penjelasan ini pun masih sangat terbatas untuk memaparkan keagungan budi pekerti beliau.

Para pembaca yang dirahmati Allah. Rasulullah adalah orang yang lembut, murah hati, mampu menguasai diri, suka memaafkan ketika memegang kekuasaan dan sabar saat ditekan. Ini semua merupakan sifat-sifat yang diajarkan Allah .
Beberapa contoh sifat kemurahan hati dan kedermawanan beliau yang sulit digambarkan bahwa beliau memberikan apa pun yang diminta tanpa takut menjadi miskin. Ibnu Abbas berkata, “Nabi adalah orang yang paling murah hati. Kemurahan hati beliau paling menonjol adalah pada bulan Ramadhan saat dihampiri Jibril beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, untuk mengajarkan Al-Quran kepada beliau, Beliau lebih dermawan daripada angina yang berhembus. Beliau benar-benar orang yang paling murah hati untuk hal-hal yang baik . Siapa pun yang meminta suatu keperluan, maka beliau tidak pernah menolaknya.

Rasulullah memiliki keteguhan jiwa dalam membela kebenaran, Ali r.a. berkata, “Jika kami sedang dikepung ketakutan dan bahaya, maka kami berlindung di belakang Rasulullah . Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.”
Nabi adalah orang yang paling adil, paling mampu menahan diri, paling jujur perkataannya, dan paling besar amanatnya. Orang yang mendebat dan bahkan musuh beliau pun mengakui hal ini. Sebelum nubuwah beliau sudah dijuluki Al-Amin (orang yang dipercaya). Sebelum Islam dan pada masa Jahiliyah beliau juga ditunjuk sebagai pengadil. At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ali, bahwa Abu Jahl pernah berkata kepada beliau, “Kami tidak mendustakan apa yang engkau bawa.” Karena itu kemudian Allah menurunkan ayat tentang orang-orang yang mendustakan itu, yang artinya:
  
“Mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu tetapi orang-orang yang zhalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am: 33)

Rasulullah adalah orang yang paling tawadhu’ (rendah hati) dan paling jauh dari sifat sombong. Beliau tidak menginginkan orang-orang berdiri saat menyambut kedatangannya seperti yang dilakukan terhadap para raja. Beliau biasa menjenguk orang sakit, duduk bersama orang miskin, memenuhi undangan hamba sahaya, duduk di tengah para sahabat, sama seperti keadaan mereka. Aisyah berkata, “Beliau biasa menambal terompahnya (sandal), menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan dengan tangannya sendiri, seperti yang dilakukan salah seorang di antara kalian di dalam rumahnya. Beliau sama dengan orang lain, mencuci pakaiannya, memerah air susu dombanya, dan membereskan urusannya sendiri.”

Sifat-sifat inilah yang membuat jiwa manusia merasa dekat dengan beliau, membuat hati para sahabat, dan para pengikutnya mencintai beliau, menempatkan beliau sebagai pimpinan yang menjadi tumpuan harapan hati. Beliau selalu membuka diri kepada manusia, sehingga beliau layaknya bapak bagi kaum Muslimin. Bahkan orang-orang yang dulunya bersikap keras terhadap beliau berubah menjadi lemah lembut, hingga akhirnya umat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah. Sifat-sifat yang sudah disebutkan tadi hanyalah sebagian kecil dari gambaran kesempurnaan dan keagungan sifat-sifat beliau.

Pembaca yang dirahmati Allah . Demikianlah keindahan fisik dan keagungan budi pekerti suri teladan kita, semoga dengan lebih mengenal keindahan fisik dan keagungan budi pekertinya dapat menambah kecintaan kita terhadap beliau dan dapat meneladani jejak langkah beliau. Semoga bermanfaat dan insyaAllah kita akan berjumpa kembali pada edisi yang akan datang. Wallahua’lam.,

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


You Might Also Like

0 komentar: