Keindahan Fisik dan Keagungan Akhlak Rasulullah Shalallahu 'alaihi Wasallam
Pembaca
yang dirahmati Allah ﷻ. Alhamdulillah, kita dapat
berjumpa kembali pada kesempatan ini dalam rangka meningkatkan keilmuan dan
keimanan kita terhadap agama Allah ﷻ. seperti biasa pada
kajian hari ini, kita akan mempelajari Sirah Nabawiyyah. Adapun tema utama yang
akan kita bahas pada kesempatan ini adalah tentang keindahan fisik dan
keagungan budi pekerti Rasulullah ﷺ. Junjungan kita,
suri teladan kita, dan penyejuk hati bagi kita semua.
Pembaca
yang dirahmati Allah ﷻ. Kita buka penuturan pertama
tentang fisik Rasulullah ﷺ dari seorang shahabiyah
yang terkenal sebagai penutur sifat Rasulullah ﷺ, yaitu Atikah
bintu Khalid bin Khalif r.a. Beliau lebih terkenal dengan nama Ummu Ma’bad
Al-Khuzaiyah. Atikah r.a memaparkan beberapa sifat Rasulullah ﷺ di
antaranya adalah Rasulullah ﷺ sebagai sosok yang
sangat bersih, wajahnya senantiasa berseri-seri dihiasi dengan akhlak yang
mulia. Rasulullah ﷺ memiliki rupa yang sangat
elok dan tampan, kehitaman bola matanya berwarna hitam pekat, dan bulu matanya sangat
lentik nan indah, lehernya tegap berwarna keperakan nan mengkilat, matanya
begitu jelita dengan memakai celak mata, alisnya tipis memanjang dan bersambung
seperti dua bulan sabit, rambutnya ikal dan berwarna hitam pekat,
Rasulullah
ﷺ adalah
orang yang paling elok dan menawan ketika dilihat dari kejauhan, dan sosok yang
manis ketika dilihat dengan jarak dekat,”
Kemudian
selanjutnya penuturan dari Ali bin Abi Thalib r.a yang merupakan keponakan
Rasulullah ﷺ. Ali r.a menggambarkan keindahan fisik Rasulullah ﷺ
sebagai berikut. “Beliau bukan orang yang terlalu tinggi dan tidak pula terlalu
pendek, beliau berperawakan sedang. rambutnya ikal, rambutnya lebat, tidak
gemuk dan tidak kurus, wajahnya berbentuk oval, bola matanya sangat hitam, bulu
dadanya lembut, tidak ada bulu-bulu di badan, telapak tangan dan kakinya tebal,
jika berjalan seakan-akan sedang berjalan di jalanan yang menurun (beliau
berjalan dengan cepat), jika beliau menoleh, maka beliau menolehkan seluruh
badannya, di antara kedua bahunya ada cincin nubuwah, yaitu cincin para nabi,
dadanya sangat bidang.
Selanjutnya
penuturan dari Anas bin Malik r.a., Kedua telapak tangan beliau lebar. Warna
kulitnya elok, tidak putih sopak dan tidak terlalu coklat, di kepala atau di
jenggotnya hanya dua puluh helai uban. Adapula beberapa helai uban di
pelipisnya. Dalam riwayat lain disebutkan, “Di kepalanya beberapa helai uban
yang berpencar-pencar.”
Jabir
bin Samurah r.a. berkata seraya mengagumi keindahan fisik beliau, Aku pernah
melihat beliau pada suatu malam yang cerah tanpa ada mendung. Kupandangi
Rasulullah ﷺ lalu ganti kupandang rembulan. Ternyata menurut
penglihatanku beliau lebih indah daripada rembulan.” Maasyaa Allah. Kedua
lengannya halus dan lembut, jika tertawa hanya tersenyum, dan setiap kali aku
memandangnya, maka kukatakan, “Dua mata yang bercelak, tetapi tidak layaknya
celak.”
Pembaca
yang dirahmati Allah sungguh keelokan beliau semakin kita rindu kepadanya, Mari
kita perhatikan beberapa penuturan dari sahabat yang lain. Abu Hurairah r.a. berkata
“Tidak pernah kulihat sesuatu yang lebih
bagus daripada diri Rasulullah ﷺ. Seakan-akan matahari
berjalan di wajahnya dan tidak pernah kulihat seseorang yang jalannya lebih
cepat daripada Rasulullah ﷺ. Seakan-akan permukaan
tanah menurun bagi beliau. Kemudian Ka’ab bin Malik r.a. berkata, “Jika sedang bergembira,
wajah beliau berkilau, seakan-akan wajah beliau adalah sepotong rembulan yang
sangat indah berkilau.”
Setiap
kali Abu Bakar r.a. melihat Rasulullah ﷺ, Abu Bakr r.a
senantiasa berkata, “Wahai yang terpercaya dan yang terpilih, sungguh engkau
menyeru kepada kebaikan, sebagaimana bulan purnama yang menyingkirkan kegelapan
malam.”
Selanjutnya
Ibnu Abbas r.a. berkata, “Ada celah di antara gigi-gigi serinya. Jika sedang
berbicara, terlihat ada semacam cahaya yang memancar dari gigi-gigi seri itu.”
Leher
beliau putih mengkilat laksana perak yang sangat kokoh nan mengkilat, ,
jenggotnya lebat, keningnya lebar, hidungnya indah mancung sedikit melengkung,
kedua pipinya lembut dan empuk, dari leher depannya hingga ke pusarnya melajur
seperti tongkat, dada dan perutnya berbulu, lengan dan betisnya pun berbulu,
perut dan dadanya sama-sama bidang, pergelangan tangannya panjang, telapak
tangannya lebar, bentuk tulang lengan dan betisnya elok, telapak kakinya yang
tengah melengkung, langkah-langkah kaki itu lebar dan berjalan dengan cepat
namun tenang.
Tangan
Rasulullah sangat kuat dan lembut dan keringat beliau mengeluarkan aroma wangi
yang semerbak, Anas berkata, “Aku tidak pernah menyentuh kain sutra yang lebih
halus daripada telapak tangan Nabi ﷺ. Aku tidak
pernah mencium suatu aroma minyak kesturi yang lebih harum daripada aroma
keringat Rasulullah ﷺ.” Anas r.a. berkata,
“Butir-butir keringatnya seperti mutiara.” Ummu Salamah juga berkata,
“Keringatnya lebih harum daripada minyak wangi.” Jabir r.a. berkata, “Beliau
tidak melewati jalan lalu seseorang membuntutinya melainkan dia bisa mengetahui
bahwa beliau telah lewat, dari keharuman bau keringatnya.”
Selanjutnya
kita akan membahas tentang keagungan budi pekerti Rasulullah ﷺ,
Para
Pembaca yang dirahmati Allah. Secara umum, Rasulullah ﷺ
merupakan gudangnya sifat-sifat kebaikan yang tidak akan dapat ditemui
tandingannya. Allah membimbing dan menyempurnakan bimbingan-Nya kepada Rasulullah
ﷺ.
Keagungan budi pekerti Rasulullah ﷺ telah tertulis
di dalam Al-Qur’an. Hal ini adalah sebagai jaminan kebenaran yang dinyatakan langsung
dengan firman Allah ﷻ yang artinya:
“Dan sungguh engkau (Muhammad) memiliki
berbudi pekerti yang sangat agung.” (QS Al-Qalam: 4)
Keagungan
budi pekerti Rasulullah ﷺ bagaikan sinar mentari
yang menyinari orang-orang disekitarnya. Bukan hanya orang mukmin saja yang merasakan
keindahan dan kemuliaan yang terpancar dari dirinya, tapi demikian pula
orang-orang yang menentangnya, mereka tidak pernah menentang dengan cara
menghina budi pekerti Rasulullah ﷺ, karena
keindahan pekerti yang terpancar dari dirinya tidak memiliki celah untuk dicela.
Sebaliknya, dirinya diliputi keindahan yang sangat terang benderang, yang tidak
akan dapat diingkari dan dipungkiri oleh siapapun. insya Allah kita akan mengkaji
bersama-sama tentang keagungan budi pekerti Rasulullah ﷺ
yang tentunya penjelasan ini pun masih sangat terbatas untuk memaparkan
keagungan budi pekerti beliau.
Para
pembaca yang dirahmati Allah. Rasulullah ﷺ adalah orang
yang lembut, murah hati, mampu menguasai diri, suka memaafkan ketika memegang
kekuasaan dan sabar saat ditekan. Ini semua merupakan sifat-sifat yang
diajarkan Allah ﷻ.
Beberapa contoh sifat kemurahan hati dan kedermawanan beliau yang sulit digambarkan
bahwa beliau memberikan apa pun yang diminta tanpa takut menjadi miskin. Ibnu Abbas
berkata, “Nabi ﷺ adalah orang yang
paling murah hati. Kemurahan hati beliau paling menonjol adalah pada bulan
Ramadhan saat dihampiri Jibril beliau setiap malam pada bulan Ramadhan, untuk
mengajarkan Al-Quran kepada beliau, Beliau lebih dermawan daripada angina yang
berhembus. Beliau benar-benar orang yang paling murah hati untuk hal-hal yang
baik . Siapa pun yang meminta suatu keperluan, maka beliau tidak pernah
menolaknya.
Rasulullah
ﷺ
memiliki keteguhan jiwa dalam membela kebenaran, Ali r.a. berkata, “Jika kami sedang dikepung ketakutan dan
bahaya, maka kami berlindung di belakang Rasulullah ﷺ.
Tak seorang pun yang lebih dekat jaraknya dengan musuh selain beliau.”
Nabi
ﷺ
adalah orang yang paling adil, paling mampu menahan diri, paling jujur
perkataannya, dan paling besar amanatnya. Orang yang mendebat dan bahkan musuh
beliau pun mengakui hal ini. Sebelum nubuwah beliau sudah dijuluki Al-Amin
(orang yang dipercaya). Sebelum Islam dan pada masa Jahiliyah beliau juga
ditunjuk sebagai pengadil. At-Tirmidzi meriwayatkan dari Ali, bahwa Abu Jahl
pernah berkata kepada beliau, “Kami tidak mendustakan apa yang engkau bawa.”
Karena itu kemudian Allah menurunkan ayat tentang orang-orang yang mendustakan
itu, yang artinya:
“Mereka
sebenarnya bukan mendustakan kamu tetapi orang-orang yang zhalim itu
mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS. Al-An’am: 33)
Rasulullah
ﷺ
adalah orang yang paling tawadhu’ (rendah hati) dan paling jauh dari sifat
sombong. Beliau tidak menginginkan orang-orang berdiri saat menyambut
kedatangannya seperti yang dilakukan terhadap para raja. Beliau biasa menjenguk
orang sakit, duduk bersama orang miskin, memenuhi undangan hamba sahaya, duduk
di tengah para sahabat, sama seperti keadaan mereka. Aisyah berkata, “Beliau
biasa menambal terompahnya (sandal), menjahit bajunya, melaksanakan pekerjaan
dengan tangannya sendiri, seperti yang dilakukan salah seorang di antara kalian
di dalam rumahnya. Beliau sama dengan orang lain, mencuci pakaiannya, memerah
air susu dombanya, dan membereskan urusannya sendiri.”
Sifat-sifat
inilah yang membuat jiwa manusia merasa dekat dengan beliau, membuat hati para
sahabat, dan para pengikutnya mencintai beliau, menempatkan beliau sebagai
pimpinan yang menjadi tumpuan harapan hati. Beliau selalu membuka diri kepada
manusia, sehingga beliau layaknya bapak bagi kaum Muslimin. Bahkan orang-orang
yang dulunya bersikap keras terhadap beliau berubah menjadi lemah lembut,
hingga akhirnya umat manusia berbondong-bondong masuk ke dalam agama Allah.
Sifat-sifat yang sudah disebutkan tadi hanyalah sebagian kecil dari gambaran
kesempurnaan dan keagungan sifat-sifat beliau.
Pembaca
yang dirahmati Allah ﷻ. Demikianlah keindahan
fisik dan keagungan budi pekerti suri teladan kita, semoga dengan lebih
mengenal keindahan fisik dan keagungan budi pekertinya dapat menambah kecintaan
kita terhadap beliau ﷺ dan dapat meneladani
jejak langkah beliau. Semoga bermanfaat dan insyaAllah kita akan berjumpa
kembali pada edisi yang akan datang. Wallahua’lam.,
Wassalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
By: Avehizqyl


0 komentar: