Manifestasi Cinta Ar-Rahman Dalam Konsep Halalan Thoyyiban

04.59.00 Pustaka Abu Hizqiyal 0 Comments



Kaum Muslimin Rohimakumulloh! Dalam menjalani kehidupan ini, Alloh telah memberikan pedoman serta rambu-rambu yang sangat lengkap agar kita bisa selamat dalam menjalaninya. Pedoman keselamatan itu bernama Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kedua pedoman ini telah mengatur tata kehidupan manusia dari mulai lahir hingga wafat dan dari mulai bagun tidur hingga tidur kembali. Begitu pula dengan kebutuhan primer harian kita seperti makan dan minum. Keduanya telah tertera dalam akan bernilai ibadah jika kita mengamalkan apa yang telah Alloh perintahkan. Sebaliknya, kita akan berdosa jika tidak mengindahkan perintahnya, minimal kita akan dijangkiti penyakit jasmani sebagai ujian dan peringatan.
Ikhwati fillah Rohimakumulloh! Di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 168 Alloh telah memerintahkan kepada seluruh manusia untuk memakan makanan yang halal lagi thoyyib:
$ygƒr'¯»tƒ â¨$¨Z9$# (#qè=ä. $£JÏB Îû ÇÚöF{$# Wx»n=ym $Y7ÍhsÛ Ÿwur (#qãèÎ6®Ks? ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNä3s9 Arßtã îûüÎ7B ÇÊÏÑÈ
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi thoyyib dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian.”
Dari ayat di atas bisa kita lihat bahwa Alloh memerintahkan kepada manusia untuk mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak hanya sekedar halal namun harus thoyyib.  Setiap makanan yang thoyyib itu sudah pasti halal, akan tetapi tidak setiap makanan yang halal itu thoyib. Makanan yang thoyib pasti menyehatkan, dan membuah kuat tubuh sekalipun bisa saja rasanya kurang enak. Sedangkan makanan yang sekedar halal biasanya dari mulai warna, rasa, hingga rupanya sangat menggoda dan menggiurkan, namun tidak begitu menyehatkan bahkan mungkin saja berpotensi mengundang penyakit.
Ikhwati fillah Rohimakumulloh! Seandainya kaum Muslimin memperhatikan tentang hal ini, maka dengan seizin Alloh pasti akan lebih terjaga kesehatan rohani dan jasmaninya. Karena tidak akan kita dapati kemudhorotan selama kita mengamalkan perintah Alloh dan menjauhi larangan-Nya.
Nah, kita coba meninjau hadits Rosul lainnya, yakni Rosul Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada tempat yang lebih memudhorotkan bagi anak Adam melebihi perutnya.”
Ikhwati fillah Rohimakumulloh! Dalam hadits tersebut Rosululloh menyebutkan bahwa perut adalah penyebab utama munculnya berbagai keburukan. Sehingga wajib bagi kita memperhatikan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari. Usahakan kita mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan thoyyib.
Terutama di zaman sekarang makanan dan minuman yang tidak sehat sangat merebak dan mandominasi aneka makanan dan jajanan. Akibatnya banyak orang-orang yang menderita penyakit di usia dini. Banyak anak-anak yang sudah gagal ginjal karena terbiasa mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak thoyyib. Banyak pula yang giginya sudah rusak karena yang dikonsumsi tidak thoyyib seperti permen, biskuit manis dan sebagainya.
Ikhwati fillah! Jika kita jujur mengamati makanan dan minuman yang kita konsumsi, pasti kita mendapati bahwa banyak di antara kita yang belum mengamalkan perintah Alloh dalam hal makan dan minum. Padahal seandainya kita melaksanakan perintah ini, in syaa Alloh kita akan terhindar dari penyakit. Karena dengan makan makanan yang halal dan thoyib pasti tubuh kita menjadi sehat dan kuat.
Dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof ayat 31 Alloh memerintahkan kepada kita agar tidak berlebih-lebihan dalam makan dan minum. Alloh berfirman:
* ûÓÍ_t6»tƒ tPyŠ#uä (#räè{ ö/ä3tGt^ƒÎ yZÏã Èe@ä. 7Éfó¡tB (#qè=à2ur (#qç/uŽõ°$#ur Ÿwur (#þqèùÎŽô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) Ÿw =Ïtä tûüÏùÎŽô£ßJø9$# ÇÌÊÈ
“Wahai anak Adam, pakailah pakaian kalian yang indah setiap kali memasuki mesjid, serta makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”
Ikhwati fillah! Kebanyakan penyakit terjadi karena kelebihan dalam mengkonsumsi makanan. Contoh orang yang berlebihan mengkonsumsi gula akan menderita diabetes, orang yang banyak mengkonsumsi makanan berlemak akan menderita kolesterol. Maka kita tidak boleh makan berlebihan dan makan secukupnya saja. Itulah bimbingan Alloh dalam Al-Qur’an pada tahap awal bagaimana kita mendapatkan kesehatan lahir dan batin. Apabila diuraikan tentang aplikasi halalan thoyyiban ini kita akan banyak terkejut tentang hikmah yang ada di dalamnya. Maa syaa Alloh!
Kita sering menganggap bahwa ibadah itu tertitik berat dominasinya pada sholat, shaum atau ibadah haji saja. Padahal makan dan minum pun itu adalah ibadah kepada Alloh. Apabila tidak bersesuaian dengan perintah Alloh maka kita akan berdosa dan bermaksiat kepada Alloh. Musibah yang saat ini menimpa kaum Muslimin seperti datangnya penyakit-penyakit baru, fisik yang lemah, kecerdasan yang minimal, dan lainnya itu adalah salah satu akibat karena kita belum mengamalkan perintah Alloh tentang halalan thoyyiban ini.
Maka mari kita renungkan dan introspeksi kembali! Apakah kita sudah mulai mengamalkan tentang etika makan dan minum Al-Qur’an dan Hadits yang shohih. Jika belum, mari kita amalkan mulai saat ini!
In syaa Alloh semua lapisan ekonomi bisa mengamalkannya. Karena kita mengamalkan ayat halalan thoyiban bukan berarti harus mengkonsumsi makanan yang mahal-mahal. Contoh kita memilih sayuran. Sayuran yang kemungkinan besar bebas pestisida antara lain seperti daun pepaya, daun singkong, daun ubi, karena biasanya tumbuhnya alami. Daun ubi sangat baik untuk mengobati demam berdarah. Kemudian daun singkong pun sangat bermanfaat bagi orang yang kurang darah, bisa juga untuk mempercepat kesembuhan suatu luka luar. Begitu juga daun papaya mempunyai efek farmakologi yang baik untuk memperlancar dan memperbaiki pencernaan.
Contoh lain adalah ikan yang harganya jauh lebih murah daripada daging kambing atau sapi. Dalam hadits diterangkan bahwa laut itu airnya suci mensucikan, bisa digunakan berwudlu, mandi junub, minum, dll. Begitu juga seluruh hewan laut halal walaupun sudah menjadi bangkai. Ini menunjukkan bahwa makanan laut lebih tinggi kualitas dan kadar thoyyibnya daripada hewan-hewan darat ataupun udara.
Nah lalu muncul pertanyaan, “Bagaimana menghindari formalin yang biasa digunakan untuk hewan laut?” Maka jawabannya, hal ini bisa disiasati. Misalnya dengan direndam terlebih dahulu atau dengan sengaja mencari ikan yang segar yang sudah dijamin tanpa formalin. Maka itu semua in syaa Alloh usaha-usaha mudah dan murah yang dapat kita lakukan untuk mengamalkan perintah halalan thoyyiban.
Kemudian dalam masalah berobat pun kita harus pandai memilah yang halal dan thoyyib. Contoh yang telah terrekomendasi oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah pengobatan herbal atau yang secara khusus sering disebut dengan istilah Thibun-Nabawi (Pengobatan ala Nabi).
Pengobatan herbal merupakan salah satu ikhtiar alternatif untuk memperoleh kesembuhan. Berbeda dengan obat kimia, obat-obat herbal cenderung lebih alami dan lebih terrekomendasi oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah. Selain itu, karena hampir 100% bersumber dari alam, maka obat herbal dapat dikatakan lebih thoyyib daripada obat kimia. Maka pengobatan herbal sepatutnya lebih diutamakan dan tidak dijadikan sebagai alternatif kedua setelah obat kimia.
Dalam ajaran Islam, pengobatan jasmani tidak bisa dipisahkan dengan pengobatan ruhani. Karena penyakit jasmani itu selain diakibatkan oleh asupan makanan dan minuman yang kurang thoyyib, faktor lain yang tidak kalah besar adalah karena adanya pemikiran-pemikiran yang dapat meruntuhkan kekuatan spiritual. Maka apabila ingin mengobati jasmani, maka unsur-unsur yang bersifat rohani harus diperhatikan pula.
Hal ini berdasarkan sabda Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sesungguhnya dalam tubuh itu ada segumpal darah, apabila segumpal darah itu sehat maka akan sehat ruh dan jasadnya. Dan apabila segumpal darah itu rusak maka akan merusak semuanya. Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati.”
Ikhwati fillah Rohimakumulloh! Hati yang dimaksud dalam hadits ini terdiri dari dua bagian. Ada hati hakiki dan hati maknawi atau hati yang mikroskopis dan non mikroskopis. Hati yang bersifat miskropkopis berpengaruh pada unsur anatomis, fisiologis dan farmokologis. Sedangkan hati yang maknawi atau non mikroskopis akan berpengaruh pada unsur psikologis yang bersifat spiritual.
Hal ini menunjukkan bahwa hati yang bersifat hakiki dan maknawi tidak bisa dipisahkan. Dalam dunia kesehatan dikenal dengan psikomatis, yakni penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh unsur-unsur kejiwaan. Jadi untuk mencapai kesembuhan, pengobatan pada sebuah penyakit tidak cukup hanya memperhatikan obat saja atau hanya makanan dan minuman saja. Namun kita harus memperhatikan unsur-unsur ruhiyah atau spiritualnya.
Secara umum kebanyakan penyakit kanker itu penyebab utamanya adalah makanan-makanan yang tidak sehat. Oleh karena itu, salah satu saran semua dokter onkolog pasti menyarankan kepada pasiennya untuk mengutamakan makanan yang sehat dan segar. Dan lebih disarankan buah-buahan segar yang tidak terkena pestisida. Karena makanan yang disemprot oleh pestisida itu tidak sehat dan dapat mengundang penyakit.
 Demikian pengantar tentang kesehatan dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dapat disampaikan. Wallohu a’lam.

You Might Also Like

0 komentar: