Manifestasi Cinta Ar-Rahman Dalam Konsep Halalan Thoyyiban
Kaum
Muslimin Rohimakumulloh! Dalam menjalani kehidupan ini, Alloh telah memberikan
pedoman serta rambu-rambu yang sangat lengkap agar kita bisa selamat dalam
menjalaninya. Pedoman keselamatan itu bernama Al-Qur’an dan As-Sunnah. Kedua
pedoman ini telah mengatur tata kehidupan manusia dari mulai lahir hingga wafat
dan dari mulai bagun tidur hingga tidur kembali. Begitu pula dengan kebutuhan
primer harian kita seperti makan dan minum. Keduanya telah tertera dalam akan
bernilai ibadah jika kita mengamalkan apa yang telah Alloh perintahkan.
Sebaliknya, kita akan berdosa jika tidak mengindahkan perintahnya, minimal kita
akan dijangkiti penyakit jasmani sebagai ujian dan peringatan.
Ikhwati fillah Rohimakumulloh!
Di dalam Al-Qur’an surat Al-Baqoroh ayat 168 Alloh telah memerintahkan kepada seluruh
manusia untuk memakan makanan yang halal lagi thoyyib:
$ygr'¯»t â¨$¨Z9$# (#qè=ä. $£JÏB Îû ÇÚöF{$# Wx»n=ym $Y7ÍhsÛ wur (#qãèÎ6®Ks? ÏNºuqäÜäz Ç`»sÜø¤±9$# 4 ¼çm¯RÎ) öNä3s9 Arßtã îûüÎ7B ÇÊÏÑÈ
“Wahai sekalian manusia, makanlah yang
halal lagi thoyyib dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kalian
mengikuti langkah-langkah setan, karena sesungguhnya setan itu adalah musuh
yang nyata bagi kalian.”
Dari ayat di atas bisa kita
lihat bahwa Alloh memerintahkan kepada manusia untuk mengkonsumsi makanan dan
minuman yang tidak hanya sekedar halal namun harus thoyyib. Setiap makanan yang thoyyib itu sudah pasti
halal, akan tetapi tidak setiap makanan yang halal itu thoyib. Makanan yang
thoyib pasti menyehatkan, dan membuah kuat tubuh sekalipun bisa saja rasanya
kurang enak. Sedangkan makanan yang sekedar halal biasanya dari mulai warna,
rasa, hingga rupanya sangat menggoda dan menggiurkan, namun tidak begitu
menyehatkan bahkan mungkin saja berpotensi mengundang penyakit.
Ikhwati fillah Rohimakumulloh!
Seandainya kaum Muslimin memperhatikan tentang hal ini, maka dengan seizin
Alloh pasti akan lebih terjaga kesehatan rohani dan jasmaninya. Karena tidak
akan kita dapati kemudhorotan selama kita mengamalkan perintah Alloh dan
menjauhi larangan-Nya.
Nah, kita coba meninjau hadits
Rosul lainnya, yakni Rosul Sholallohu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak ada
tempat yang lebih memudhorotkan bagi anak Adam melebihi perutnya.”
Ikhwati
fillah Rohimakumulloh! Dalam hadits tersebut Rosululloh menyebutkan bahwa perut
adalah penyebab utama munculnya
berbagai keburukan. Sehingga wajib bagi kita memperhatikan makanan dan minuman
yang kita konsumsi sehari-hari. Usahakan kita mengkonsumsi makanan dan minuman
yang halal dan thoyyib.
Terutama di zaman sekarang
makanan dan minuman yang tidak sehat sangat merebak dan mandominasi aneka
makanan dan jajanan. Akibatnya banyak orang-orang yang menderita penyakit di
usia dini. Banyak anak-anak yang sudah gagal ginjal karena terbiasa
mengkonsumsi makanan dan minuman yang tidak thoyyib. Banyak pula yang giginya
sudah rusak karena yang dikonsumsi tidak thoyyib seperti permen, biskuit manis dan
sebagainya.
Ikhwati fillah! Jika kita jujur
mengamati makanan dan minuman yang kita konsumsi, pasti kita mendapati bahwa
banyak di antara kita yang belum mengamalkan perintah Alloh dalam hal makan dan
minum. Padahal seandainya kita melaksanakan perintah ini, in syaa Alloh kita
akan terhindar dari penyakit. Karena dengan makan makanan yang halal dan thoyib
pasti tubuh kita menjadi sehat dan kuat.
Dalam Al-Qur’an surat Al-A’rof
ayat 31 Alloh memerintahkan kepada kita agar tidak berlebih-lebihan dalam makan
dan minum. Alloh berfirman:
* ûÓÍ_t6»t tPy#uä (#räè{ ö/ä3tGt^Î yZÏã Èe@ä. 7Éfó¡tB (#qè=à2ur (#qç/uõ°$#ur wur (#þqèùÎô£è@ 4 ¼çm¯RÎ) w =Ïtä tûüÏùÎô£ßJø9$# ÇÌÊÈ
“Wahai anak Adam, pakailah pakaian kalian
yang indah setiap kali memasuki mesjid, serta makan dan minumlah, dan janganlah
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.”
Ikhwati fillah! Kebanyakan
penyakit terjadi karena kelebihan dalam mengkonsumsi makanan. Contoh orang yang
berlebihan mengkonsumsi gula akan menderita diabetes, orang yang banyak
mengkonsumsi makanan berlemak akan menderita kolesterol. Maka kita tidak boleh
makan berlebihan dan makan secukupnya saja. Itulah bimbingan Alloh dalam Al-Qur’an
pada tahap awal bagaimana kita mendapatkan kesehatan lahir dan batin. Apabila diuraikan
tentang aplikasi halalan thoyyiban ini kita akan banyak terkejut tentang hikmah
yang ada di dalamnya. Maa syaa Alloh!
Kita sering menganggap bahwa
ibadah itu tertitik berat dominasinya pada sholat, shaum atau ibadah haji saja.
Padahal makan dan minum pun itu adalah ibadah kepada Alloh. Apabila tidak
bersesuaian dengan perintah Alloh maka kita akan berdosa dan bermaksiat kepada
Alloh. Musibah yang saat ini menimpa kaum Muslimin seperti datangnya
penyakit-penyakit baru, fisik yang lemah, kecerdasan yang minimal, dan lainnya
itu adalah salah satu akibat karena kita belum mengamalkan perintah Alloh
tentang halalan thoyyiban ini.
Maka mari kita renungkan dan
introspeksi kembali! Apakah kita sudah mulai mengamalkan tentang etika makan
dan minum Al-Qur’an dan Hadits yang shohih. Jika belum, mari kita amalkan mulai
saat ini!
In syaa Alloh semua lapisan
ekonomi bisa mengamalkannya. Karena kita mengamalkan ayat halalan thoyiban bukan
berarti harus mengkonsumsi makanan yang mahal-mahal. Contoh kita memilih sayuran.
Sayuran yang kemungkinan besar bebas pestisida antara lain seperti daun pepaya,
daun singkong, daun ubi, karena biasanya tumbuhnya alami. Daun ubi sangat baik
untuk mengobati demam berdarah. Kemudian daun singkong pun sangat bermanfaat
bagi orang yang kurang darah, bisa juga untuk mempercepat kesembuhan suatu luka
luar. Begitu juga daun papaya mempunyai efek farmakologi yang baik untuk
memperlancar dan memperbaiki pencernaan.
Contoh lain adalah ikan yang
harganya jauh lebih murah daripada daging kambing atau sapi. Dalam hadits
diterangkan bahwa laut itu airnya suci mensucikan, bisa digunakan berwudlu,
mandi junub, minum, dll. Begitu juga seluruh hewan laut halal walaupun sudah
menjadi bangkai. Ini menunjukkan bahwa makanan laut lebih tinggi kualitas dan
kadar thoyyibnya daripada hewan-hewan darat ataupun udara.
Nah lalu muncul pertanyaan,
“Bagaimana menghindari formalin yang biasa digunakan untuk hewan laut?” Maka
jawabannya, hal ini bisa disiasati. Misalnya dengan direndam terlebih dahulu
atau dengan sengaja mencari ikan yang segar yang sudah dijamin tanpa formalin. Maka
itu semua in syaa Alloh usaha-usaha mudah dan murah yang dapat kita lakukan
untuk mengamalkan perintah halalan thoyyiban.
Kemudian
dalam masalah berobat pun kita harus pandai memilah yang halal dan thoyyib.
Contoh yang telah terrekomendasi oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah adalah pengobatan
herbal atau yang secara khusus sering disebut dengan istilah Thibun-Nabawi
(Pengobatan ala Nabi).
Pengobatan herbal merupakan salah
satu ikhtiar alternatif untuk memperoleh kesembuhan. Berbeda dengan obat kimia,
obat-obat herbal cenderung lebih alami dan lebih terrekomendasi oleh Al-Qur’an
dan As-Sunnah. Selain itu, karena hampir 100% bersumber dari alam, maka obat
herbal dapat dikatakan lebih thoyyib daripada obat kimia. Maka pengobatan
herbal sepatutnya lebih diutamakan dan tidak dijadikan sebagai alternatif kedua
setelah obat kimia.
Dalam ajaran Islam, pengobatan
jasmani tidak bisa dipisahkan dengan pengobatan ruhani. Karena penyakit jasmani
itu selain diakibatkan oleh asupan makanan dan minuman yang kurang thoyyib,
faktor lain yang tidak kalah besar adalah karena adanya pemikiran-pemikiran
yang dapat meruntuhkan kekuatan spiritual. Maka apabila ingin mengobati jasmani,
maka unsur-unsur yang bersifat rohani harus diperhatikan pula.
Hal ini berdasarkan sabda
Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam yang artinya, “Sesungguhnya dalam tubuh
itu ada segumpal darah, apabila segumpal darah itu sehat maka akan sehat ruh
dan jasadnya. Dan apabila segumpal darah itu rusak maka akan merusak semuanya.
Ketahuilah bahwa segumpal darah itu adalah hati.”
Ikhwati fillah Rohimakumulloh! Hati
yang dimaksud dalam hadits ini terdiri dari dua bagian. Ada hati hakiki dan
hati maknawi atau hati yang mikroskopis dan non mikroskopis. Hati yang bersifat
miskropkopis berpengaruh pada unsur anatomis, fisiologis dan farmokologis. Sedangkan
hati yang maknawi atau non mikroskopis akan berpengaruh pada unsur psikologis
yang bersifat spiritual.
Hal ini menunjukkan bahwa hati
yang bersifat hakiki dan maknawi tidak bisa dipisahkan. Dalam dunia kesehatan
dikenal dengan psikomatis, yakni penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh
unsur-unsur kejiwaan. Jadi untuk mencapai kesembuhan, pengobatan pada sebuah
penyakit tidak cukup hanya memperhatikan obat saja atau hanya makanan dan
minuman saja. Namun kita harus memperhatikan unsur-unsur ruhiyah atau
spiritualnya.
Secara umum kebanyakan penyakit
kanker itu penyebab utamanya adalah makanan-makanan yang tidak sehat. Oleh
karena itu, salah satu saran semua dokter onkolog pasti menyarankan kepada
pasiennya untuk mengutamakan makanan yang sehat dan segar. Dan lebih disarankan
buah-buahan segar yang tidak terkena pestisida. Karena makanan yang disemprot
oleh pestisida itu tidak sehat dan dapat mengundang penyakit.
Demikian pengantar tentang kesehatan dalam
Al-Qur’an dan As-Sunnah yang dapat disampaikan. Wallohu a’lam.


0 komentar: